Sepatu kulit buaya
Seorang perempuan sangat ingin mempunyai sepatu dari kulit buaya.
Dia pun pergi ke toko sepatu dan kecewa karena mahalnya.
“Mahal amat sih,” tanya si perempuan.
“Kalau ingin murah ya menangkap buaya sendiri sana,” kata si pemilik toko. Terinspirasi oleh perkataan si pemilik toko, perempuan tersebut pergi ke sungai besar di daerah situ sambil membawa senjata api.
Beberapa saat kemudian si pemilik toko datang dan terkagum-kagum ketika melihat tiga ekor buaya mati ditumpuk di pinggir sungai. Sementara itu si perempuan terlihat di tengah sungai sedang membidikkan senjatanya ke seekor buaya lainnya. Suara tembakan terdengar, kemudian si perempuan menyeret buaya keempat yang baru ditembaknya ke pinggir dan kemudian menyumpah, “Sialan! Yang ini juga tidak memakai sepatu.”
Dia pun pergi ke toko sepatu dan kecewa karena mahalnya.
“Mahal amat sih,” tanya si perempuan.
“Kalau ingin murah ya menangkap buaya sendiri sana,” kata si pemilik toko. Terinspirasi oleh perkataan si pemilik toko, perempuan tersebut pergi ke sungai besar di daerah situ sambil membawa senjata api.
Beberapa saat kemudian si pemilik toko datang dan terkagum-kagum ketika melihat tiga ekor buaya mati ditumpuk di pinggir sungai. Sementara itu si perempuan terlihat di tengah sungai sedang membidikkan senjatanya ke seekor buaya lainnya. Suara tembakan terdengar, kemudian si perempuan menyeret buaya keempat yang baru ditembaknya ke pinggir dan kemudian menyumpah, “Sialan! Yang ini juga tidak memakai sepatu.”
kura-kura dan sepasang burung
Seekor
kura-kura kecil mulai memanjat sebuah pohon dengan perlahan-lahan.
Setelah selama berjam-jam mencoba, ia akhirnya sampai ke puncak,
kemudian melompat sambil mengepakkan kaki-kakinya. Ia jatuh dengan keras
ke tanah dan pingsan. Setelah sadar, ia memanjat lagi, lompat lagi, dan
jatuh lagi. Kura-kura itu terus mencoba, sementara sepasang burung di
atas pohon mengamati kura-kura itu dengan penuh rasa iba.
Kemudian burung betina berkata kepada suaminya, “Sayang, saya rasa
inilah saatnya untuk memberitahu kura-kura kecil kita kalau dia adalah
anak adopsi.”
pelatih sirkus 3 negara
Suatu
hari diadakan lomba untuk mencari pelatih sirkus yang handal di dunia.
Setelah melewati babak penyisihan, hanya 3 pelatih sirkus yang lolos
babak tersebut, yaitu dari negara Indonesia, Thailand dan India. Dewan
juri memberikan satu ujian terakhir untuk menobatkan sebagai pelatih
sirkus terbaik sepanjang masa. Lalu di sediakanlah satu ekor gajah
jantan yang besar dan masing-masing pelatih bergiliran diuji untuk
membuat gajah itu duduk. Pelatih dari India maupun Thailand bergantian
mencoba tapi tidak berhasil, sampai mereka bersemedi segala, tapi tetap
gajah bengong tidak bergerak. Giliran pelatih Indonesia, dan dia
langsung berdiri menatap mata gajah dan mengelilingi 3 kali. Dan tepat
diekor, dia mengangkat ekornya dan menyentil biji gajah. Akibatnya gajah
mulas dan terduduk. penonton bersorak atas kemenangan Indonesia, tapi
dari negara lain menggerutu tidak puas dan meminta satu ujian lagi untuk
menyakinkan. Kata dewan juri, “Gimana supaya membuat gajah menggeleng
!” Baik dari India dan Thailand, sekali lagi tidak dapat berbuat banyak
dan akhirnya menyerah.
Giliran Indonesia, dia langsung menatap mata gajah dan mengelilingi 3 kali seperti semula dan tepat di kuping gajah dia berhenti. Dia lalu mengangkat kuping gajah dan membisikan, “Jah, lu mau enggak gue sentil biji lu lagi !!”
Kontan gajah langsung menggeleng-geleng.
Giliran Indonesia, dia langsung menatap mata gajah dan mengelilingi 3 kali seperti semula dan tepat di kuping gajah dia berhenti. Dia lalu mengangkat kuping gajah dan membisikan, “Jah, lu mau enggak gue sentil biji lu lagi !!”
Kontan gajah langsung menggeleng-geleng.
No comments:
Post a Comment